Child of lightning, beware the earth
The giant's revenge the seven shall birth
The forge and the dove shall break the cage
And death unless through Hera's rage
Kalimat ramalan? child of lightning? Hera's rage? Apa buku ini ada hubungannya dengan seri Percy Jackson yang sudah tamat? Yup. betul. The Lost Hero adalah buku pertama dari seri Heroes of Olympus karya Rick Riordan, yang merupakan sekuel dari serial Percy Jackson. Dan, kali ini kita tidak akan hanya berurusan dengan mitologi Yunani, tetapi juga mitologi Romawi, yang keduanya berhubungan erat.
Jika kalian sudah membaca seri terakhir Percy Jackson, The Last Olympian, kalian pasti mengetahui tentang Ramalan Besar kedua Sang Oracle. Nah, Ramalan itu akhirnya dimulai. Dan kisah di buku ini adalah awalnya. Bersetting waktu dua musim setelah Perang Titan Kedua dan jatuhnya Kronos, kita akan berkenalan dengan karakter-karakter baru yang merupakan awal dari kalimat pertama Ramalan Besar, Tujuh blasteran akan menjawab panggilan.
Kisah dimulai dengan bangunnya seorang cowok bernama Jason di bus wisata sekolah, dengan seorang cewek bernama Piper yang mengatakan bahwa ia adalah pacar Jason, dan seorang cowok bernama Leo yang menyatakan sebagai sahabat Jason. Sekilas nggak kelihatan aneh. Masalahnya, Jason tidak mengenal mereka. Ia bahkan tidak tahu siapa dirinya sendiri dan mengapa ia bisa sampai di situ. Semua orang seakan mengenalnya, kecuali pimpinan rombongan, Pelatih Hedge, yang melihat Jason seperti melihat hantu.
Sesampainya di Grand Canyon, Pelatih Hedge menyatakan bahwa Jason tidak gila. Ia belum pernah melihat Jason sampai hari ini, muncul tiba-tiba di dalam bus. Kabut yang amat kuat melingkupi Jason, mempengaruhi ingatan dan membuat orang merasa mengenalnya. Ia yakin bahwa Jason adalah blasteran. Tetapi, sebelum berbicara lebih jauh, mereka diserang oleh roh badai. Ternyata, Piper dan Leo adalah blasteran dan Pelatih Hedge adalah satyr yang dikirim untuk menjaga mereka.
Jason mengambil sebuah koin emas dari sakunya, dan melemparnya ke udara seakan ia sudah berkali-kali melakukannya. Koin itu berubah menjadi pedang emas saat ditangkap, dan dengannya Jason melawan roh badai. Sayangnya, roh badai terakhir berhasil melarikan diri dengan membawa Pelatih Hedge yang mencoba menyelamatkan Leo. Beberapa saat setelah roh badai itu pergi, sebuah pegasus yang menarik kereta tempur turun dari langit. Sepasang anak menaikinya. Jason menceritakan semuanya kepada mereka. Anehnya, ia merasa seakan tahu dan pernah bertemu dengan monster-monster seperti itu. Jason menyebut roh badai itu venti, tetapi cewek itu membantahnya. Ventiadalah istilah Romawi, anemoi thuelai adalah istilah Yunani-nya, menurut cewek itu.
Coba tebak, ternyata, cewek itu adalah Annabeth, dan cowok yang menyertainya bernama Butch, putra Iris. Mereka tim yang dikirim untuk membawa Piper dan Leo ke perkemahan blasteran. Tetapi, Annabeth kelihatan kecewa dan kesal pada Jason. Butch mengatakan agar mereka tak usah mempedulikan itu. Annabeth mendapat mimpi dari Hera bahwa jika ia pergi ke Grand Canyon dan bertemu dengan anak yang kehilangan satu sepatu (Jason, ternyata), ia akan mendapat petunjuk untuk menemukan pacarnya yang hilang. Pacarnya? Yup. Percy Jackson. Ia sudah menghilang misterius dari perkemahan blasteran selama tiga hari.
Annabeth dan Butch membawa mereka bertiga ke perkemahan blasteran. Sesampainya di sana, Leo langsung mendapat klaim dari Hephaestus (Vulkan, menurut Jason). Ia dibawa ke kabin 9, kabin Hephaestus, dan kemudian mengetahui tentang apa yang disebut kutukan Kabin Sembilan yang dimulai sejak akhir Perang Titan Kedua, yang diduga disebabkan kematian Beckendorf.
Jason dibawa untuk bertemu Chiron. Jason merasa tak nyaman, seakan ia berada di daerah musuh. Hal pertama yang dikatakan Chiron saat melihat Jason: kau seharusnya sudah mati. Chiron tidak melanjutkan. Ia mengajak Jason berbicara dan berkata bahwa kedatangan Jason dapat membawa bencana. Tetapi ia tidak dapat bercerita lebih lanjut karena ia sudah bersumpah demi sungai Styx bahwa ia tak akan berkata apa-apa tentang ini.
Di tengah percakapan itu, Jason mendapat penglihatan dari wanita yang menyebut dirinya sebagai pelindung Jason. Wanita itu meminta untuk diselamatkan dari kurungannya. Annabeth dan Rachel datang, membawa Piper yang mendapat mimpi yang kurang-lebih sama. Rachel mengatakan bahwa wanita itu adalah Hera. Jason setuju. Hera muncul dalam penglihatan Jason sebagai Juno, sisi Romawinya. Hera membawa berita tentang bahaya besar yang mengancam. Ini membuat situasi semakin tegang. Sejak sebulan lalu Zeus memberi perintah untuk menutup Gunung Olympus, tak ada yang keluar-masuk. Tertangkapnya Hera pasti membuat masalah. Ditambah lagi, bahaya besar itu. Ancaman yang, menurut Chiron, lebih mengerikan dari ancaman Titan (oh tidak, membayangkannya saja nggak bisa (>_<))
Malam di api unggun perkemahan. Semuanya berkumpul, membicarakan tentang tertangkapnya Hera. Semua sepakat bahwa semua misi dibutuhkan. Ini adalah awal dari Ramalan Besar. Di sini Jason membuat kejutan. Ia tahu detail Ramalan Besar sebelum mendengarnya, bahkan menyebutkannya dalam bahasa latin (ia yakin bahwa entah bagaimana ia mengetahuinya). Chiron mengatakan bahwa misi ini adalah misi Jason. Jason sudah diklaim, bertahun-tahun yang lalu. Jason tahu apa yang harus ia lakukan, walaupun ia tidak tahu bagaimana ia tahu. Ia memanggil sambaran petir dari langit, mengagetkan semua orang, dan membuktikan diri sebagai putra Zeus (Jupiter, sebut Jason).
Ramalan Rachel (yang sudah kukutip di atas) menyatakan bahwa dua partner Jason adalah anak Hephaestus dan anak Aphrodite. Leo mengajukan diri. Drew, konselor kabin Aphrodite yang arogan, mengajukan diri. Piper menolaknya. Saat itu, ia diklaim oleh Aphrodite. Piper memiliki kemampuan charmspeak, yakni membujuk orang untuk melakukan apa yang ia inginkan (Drew juga punya, sebenarnya).
Mereka bertiga memulai misi menyelamatkan Hera dengan mengikuti jejak angin. Jason dengan beban karena ingatannya yang hilang, Piper dengan rahasia tentang nasib ayahnya, dan Leo dengan rahasia tentang kemampuannya sebagai pengguna-api dan hubungannya dengan kematian ibunya. Ternyata, misi ini adalah awal dari kebangkitan makhluk yang amat ditakuti para dewa. Ia yang tak dapat dikalahkan, hanya dapat dibuat tidur. Bahaya di Ramalan Besar sudah di depan mata, ketika monster tak lagi kembali ke Tartarus dan roh orang mati tidak lagi tunduk pada Hades. Misi ini juga membuka rahasia yang sudah dijaga para dewa bertahun-tahun, tentang para blasteran dan sisi Yunani dan sisi Romawi para dewa. Rahasia ini dikorbankan Hera dengan taruhan yang ia buat. Taruhan yang mungkin akan mengatasi ancaman ini, atau justru menciptakan perang saudara di antara para blasteran.
Susah banget ngeringkasnya. AH! Kalau fans itu inginnya menulis panjang banget yah. Jadi, langsung aja. Sumpah, buku ini asyik buat dibaca. Riordan membuat resiko saat menulis kisah ini dari tiga sudut pandang. Tetapi, lumayan oke. Kita jadi mengenal tiap tokoh secara lebih dalam. Asyik banget saat membaca obrolan antara Leo dan Hephaestus, serta Piper dan Aphrodite. Ditambah lagi, apa cuma perasaanku atau memang mitologi di buku ini makin padat? Aku paling suka mendengar kisah lahirnya Aphrodite, dari serpihan Ouranos yang terjatuh ke laut setelah ia dipotong-potong oleh Kronos, menunjukkan betapa pentingnya cinta bagi dunia (Yay!)
Kekurangannya.... mungkin lebih cenderung pendapatku sebagai fans. Hm, humornya agak kurang yah (aku suka banget humor Percy). Terus, rasanya Riordan baru berencana membuat seri ini ketika ia menulis The Last Olympian. Ada banyak plot-hole. Contohnya, Ramalan Besar Pertama. Karena Jason adalah putra Jupiter (hm, aku pakai istilah yang tepat) seharusnya ia termasuk subjek ramalan. Tetapi, para dewa seakan tidak peduli (cek The Titan's Curse). Lalu, secara teknis Aphrodite adalah anak Ouranos, yang menyebabkan ia dapat disebut dewi Olimpia tertua. Ingat bait pertama Ramalan Besar Pertama, Anak blasteran dewa tertua. Nah, lo! (kecuali kita membedakan kata dewa dan dewi, hm)
Yang paling buat stres, kenapa seting waktu antara dua seri ini pendek banget. Chiron, Hera, dan kisahnya membuat seakan Perang Titan Kedua jauh tidak berbahaya dibandingkan ancaman ini. Ramalan Besar Pertama butuh 70 tahun untuk terlaksana, menyebabkan kematian Maria di Angelo, terasingnya Nico dan Bianca, dikutuknya Oracle oleh Hades, dan kegilaan May Castellan. Memang, ini masih buku pertama dari seri, tetapi aku PROTES. Hello, jadi pengorbanan Luke hanya seberguna ini saja? Lalu Porphyrion mengklaim dia lebih kuat dari Kronos? melihat faktanya itu membuatku mual saja. Ditambah lagi, Zeus menyegel Olympus dan melarang komunikasi antara para dewa dan anak mereka? Lalu, Poseidon dan Hades mengikuti dengan patuh? Nggak bakalan. (tentang tanggapan Poseidon mungkin kita ketahui di buku selanjutnya).
Hei, tetapi aku tetap suka banget buku ini. Jason paling keren waktu tampil di depan Porphyrion dan berteriak "I'm the son of Jupiter. Child of Rome, consul to demigods, praetor of the First Legion. I slew the Trojan sea monster. I toppled the black throne of Kronos, and destroyed the Titan Krios with my own hands. And now I’m going to destroy you, Porphyrion, and feed you to your own wolves.” Keren abis. Sisi Romawinya kerasa banget. Sisi ksatria dan arogan kalo aku boleh komentar (^_^).
Lalu, nama-nama Romawi para dewa. Mercury itu Hermes? Aku baru tahu. Lalu Uranus itu ternyata Ouranos? Sang Langit. Ayah Kronos, para Titan dan Cyclops. Sungguh deh, para ahli astronomi ini memberi nama planet harus mewakili arti dari nama dong. Yang lain sudah tepat, tetapi yang ini jadi masalah. Lalu, Hades itu Pluto? Yang namanya diberikan untuk planet terkecil yang sudah dikeluarkan dari kategori planet? Hebat. (Lumayan buat humor)
Aku mati penasaran nunggu buku kedua seri ini, The Son of Neptune. Aku kehilangan Percy dan Poseidon, dewa terfavoritku setelah Apollo. Berani taruhan, ini pasti cerita tentang Percy yang terdampar di Roman Camp, sebagai ganti Jason. Di buku kedua kita akan mendapat banyak info baru, gambaran Roman Camp dan kehidupannya, juga tentang Sang Serigala, Lupa. Gawat, Percy 'kan orangnya santai, padahal Roman Camp terkenal karena kedisiplinan dan tuntutan. Seperti kata Jason "You prove your worth quickly, or you don’t survive". Belum lagi masalah cinlok yang mungkin ia hadapi karena 'kan ia sedang lupa sama Annabeth. Masih tanggal 11 Oktober 2011? Hebat.
The giant's revenge the seven shall birth
The forge and the dove shall break the cage
And death unless through Hera's rage
Kalimat ramalan? child of lightning? Hera's rage? Apa buku ini ada hubungannya dengan seri Percy Jackson yang sudah tamat? Yup. betul. The Lost Hero adalah buku pertama dari seri Heroes of Olympus karya Rick Riordan, yang merupakan sekuel dari serial Percy Jackson. Dan, kali ini kita tidak akan hanya berurusan dengan mitologi Yunani, tetapi juga mitologi Romawi, yang keduanya berhubungan erat.
Jika kalian sudah membaca seri terakhir Percy Jackson, The Last Olympian, kalian pasti mengetahui tentang Ramalan Besar kedua Sang Oracle. Nah, Ramalan itu akhirnya dimulai. Dan kisah di buku ini adalah awalnya. Bersetting waktu dua musim setelah Perang Titan Kedua dan jatuhnya Kronos, kita akan berkenalan dengan karakter-karakter baru yang merupakan awal dari kalimat pertama Ramalan Besar, Tujuh blasteran akan menjawab panggilan.
Kisah dimulai dengan bangunnya seorang cowok bernama Jason di bus wisata sekolah, dengan seorang cewek bernama Piper yang mengatakan bahwa ia adalah pacar Jason, dan seorang cowok bernama Leo yang menyatakan sebagai sahabat Jason. Sekilas nggak kelihatan aneh. Masalahnya, Jason tidak mengenal mereka. Ia bahkan tidak tahu siapa dirinya sendiri dan mengapa ia bisa sampai di situ. Semua orang seakan mengenalnya, kecuali pimpinan rombongan, Pelatih Hedge, yang melihat Jason seperti melihat hantu.
Sesampainya di Grand Canyon, Pelatih Hedge menyatakan bahwa Jason tidak gila. Ia belum pernah melihat Jason sampai hari ini, muncul tiba-tiba di dalam bus. Kabut yang amat kuat melingkupi Jason, mempengaruhi ingatan dan membuat orang merasa mengenalnya. Ia yakin bahwa Jason adalah blasteran. Tetapi, sebelum berbicara lebih jauh, mereka diserang oleh roh badai. Ternyata, Piper dan Leo adalah blasteran dan Pelatih Hedge adalah satyr yang dikirim untuk menjaga mereka.
Jason mengambil sebuah koin emas dari sakunya, dan melemparnya ke udara seakan ia sudah berkali-kali melakukannya. Koin itu berubah menjadi pedang emas saat ditangkap, dan dengannya Jason melawan roh badai. Sayangnya, roh badai terakhir berhasil melarikan diri dengan membawa Pelatih Hedge yang mencoba menyelamatkan Leo. Beberapa saat setelah roh badai itu pergi, sebuah pegasus yang menarik kereta tempur turun dari langit. Sepasang anak menaikinya. Jason menceritakan semuanya kepada mereka. Anehnya, ia merasa seakan tahu dan pernah bertemu dengan monster-monster seperti itu. Jason menyebut roh badai itu venti, tetapi cewek itu membantahnya. Ventiadalah istilah Romawi, anemoi thuelai adalah istilah Yunani-nya, menurut cewek itu.
Coba tebak, ternyata, cewek itu adalah Annabeth, dan cowok yang menyertainya bernama Butch, putra Iris. Mereka tim yang dikirim untuk membawa Piper dan Leo ke perkemahan blasteran. Tetapi, Annabeth kelihatan kecewa dan kesal pada Jason. Butch mengatakan agar mereka tak usah mempedulikan itu. Annabeth mendapat mimpi dari Hera bahwa jika ia pergi ke Grand Canyon dan bertemu dengan anak yang kehilangan satu sepatu (Jason, ternyata), ia akan mendapat petunjuk untuk menemukan pacarnya yang hilang. Pacarnya? Yup. Percy Jackson. Ia sudah menghilang misterius dari perkemahan blasteran selama tiga hari.
Annabeth dan Butch membawa mereka bertiga ke perkemahan blasteran. Sesampainya di sana, Leo langsung mendapat klaim dari Hephaestus (Vulkan, menurut Jason). Ia dibawa ke kabin 9, kabin Hephaestus, dan kemudian mengetahui tentang apa yang disebut kutukan Kabin Sembilan yang dimulai sejak akhir Perang Titan Kedua, yang diduga disebabkan kematian Beckendorf.
Jason dibawa untuk bertemu Chiron. Jason merasa tak nyaman, seakan ia berada di daerah musuh. Hal pertama yang dikatakan Chiron saat melihat Jason: kau seharusnya sudah mati. Chiron tidak melanjutkan. Ia mengajak Jason berbicara dan berkata bahwa kedatangan Jason dapat membawa bencana. Tetapi ia tidak dapat bercerita lebih lanjut karena ia sudah bersumpah demi sungai Styx bahwa ia tak akan berkata apa-apa tentang ini.
Di tengah percakapan itu, Jason mendapat penglihatan dari wanita yang menyebut dirinya sebagai pelindung Jason. Wanita itu meminta untuk diselamatkan dari kurungannya. Annabeth dan Rachel datang, membawa Piper yang mendapat mimpi yang kurang-lebih sama. Rachel mengatakan bahwa wanita itu adalah Hera. Jason setuju. Hera muncul dalam penglihatan Jason sebagai Juno, sisi Romawinya. Hera membawa berita tentang bahaya besar yang mengancam. Ini membuat situasi semakin tegang. Sejak sebulan lalu Zeus memberi perintah untuk menutup Gunung Olympus, tak ada yang keluar-masuk. Tertangkapnya Hera pasti membuat masalah. Ditambah lagi, bahaya besar itu. Ancaman yang, menurut Chiron, lebih mengerikan dari ancaman Titan (oh tidak, membayangkannya saja nggak bisa (>_<))
Malam di api unggun perkemahan. Semuanya berkumpul, membicarakan tentang tertangkapnya Hera. Semua sepakat bahwa semua misi dibutuhkan. Ini adalah awal dari Ramalan Besar. Di sini Jason membuat kejutan. Ia tahu detail Ramalan Besar sebelum mendengarnya, bahkan menyebutkannya dalam bahasa latin (ia yakin bahwa entah bagaimana ia mengetahuinya). Chiron mengatakan bahwa misi ini adalah misi Jason. Jason sudah diklaim, bertahun-tahun yang lalu. Jason tahu apa yang harus ia lakukan, walaupun ia tidak tahu bagaimana ia tahu. Ia memanggil sambaran petir dari langit, mengagetkan semua orang, dan membuktikan diri sebagai putra Zeus (Jupiter, sebut Jason).
Ramalan Rachel (yang sudah kukutip di atas) menyatakan bahwa dua partner Jason adalah anak Hephaestus dan anak Aphrodite. Leo mengajukan diri. Drew, konselor kabin Aphrodite yang arogan, mengajukan diri. Piper menolaknya. Saat itu, ia diklaim oleh Aphrodite. Piper memiliki kemampuan charmspeak, yakni membujuk orang untuk melakukan apa yang ia inginkan (Drew juga punya, sebenarnya).
Mereka bertiga memulai misi menyelamatkan Hera dengan mengikuti jejak angin. Jason dengan beban karena ingatannya yang hilang, Piper dengan rahasia tentang nasib ayahnya, dan Leo dengan rahasia tentang kemampuannya sebagai pengguna-api dan hubungannya dengan kematian ibunya. Ternyata, misi ini adalah awal dari kebangkitan makhluk yang amat ditakuti para dewa. Ia yang tak dapat dikalahkan, hanya dapat dibuat tidur. Bahaya di Ramalan Besar sudah di depan mata, ketika monster tak lagi kembali ke Tartarus dan roh orang mati tidak lagi tunduk pada Hades. Misi ini juga membuka rahasia yang sudah dijaga para dewa bertahun-tahun, tentang para blasteran dan sisi Yunani dan sisi Romawi para dewa. Rahasia ini dikorbankan Hera dengan taruhan yang ia buat. Taruhan yang mungkin akan mengatasi ancaman ini, atau justru menciptakan perang saudara di antara para blasteran.
Susah banget ngeringkasnya. AH! Kalau fans itu inginnya menulis panjang banget yah. Jadi, langsung aja. Sumpah, buku ini asyik buat dibaca. Riordan membuat resiko saat menulis kisah ini dari tiga sudut pandang. Tetapi, lumayan oke. Kita jadi mengenal tiap tokoh secara lebih dalam. Asyik banget saat membaca obrolan antara Leo dan Hephaestus, serta Piper dan Aphrodite. Ditambah lagi, apa cuma perasaanku atau memang mitologi di buku ini makin padat? Aku paling suka mendengar kisah lahirnya Aphrodite, dari serpihan Ouranos yang terjatuh ke laut setelah ia dipotong-potong oleh Kronos, menunjukkan betapa pentingnya cinta bagi dunia (Yay!)
Kekurangannya.... mungkin lebih cenderung pendapatku sebagai fans. Hm, humornya agak kurang yah (aku suka banget humor Percy). Terus, rasanya Riordan baru berencana membuat seri ini ketika ia menulis The Last Olympian. Ada banyak plot-hole. Contohnya, Ramalan Besar Pertama. Karena Jason adalah putra Jupiter (hm, aku pakai istilah yang tepat) seharusnya ia termasuk subjek ramalan. Tetapi, para dewa seakan tidak peduli (cek The Titan's Curse). Lalu, secara teknis Aphrodite adalah anak Ouranos, yang menyebabkan ia dapat disebut dewi Olimpia tertua. Ingat bait pertama Ramalan Besar Pertama, Anak blasteran dewa tertua. Nah, lo! (kecuali kita membedakan kata dewa dan dewi, hm)
Yang paling buat stres, kenapa seting waktu antara dua seri ini pendek banget. Chiron, Hera, dan kisahnya membuat seakan Perang Titan Kedua jauh tidak berbahaya dibandingkan ancaman ini. Ramalan Besar Pertama butuh 70 tahun untuk terlaksana, menyebabkan kematian Maria di Angelo, terasingnya Nico dan Bianca, dikutuknya Oracle oleh Hades, dan kegilaan May Castellan. Memang, ini masih buku pertama dari seri, tetapi aku PROTES. Hello, jadi pengorbanan Luke hanya seberguna ini saja? Lalu Porphyrion mengklaim dia lebih kuat dari Kronos? melihat faktanya itu membuatku mual saja. Ditambah lagi, Zeus menyegel Olympus dan melarang komunikasi antara para dewa dan anak mereka? Lalu, Poseidon dan Hades mengikuti dengan patuh? Nggak bakalan. (tentang tanggapan Poseidon mungkin kita ketahui di buku selanjutnya).
Hei, tetapi aku tetap suka banget buku ini. Jason paling keren waktu tampil di depan Porphyrion dan berteriak "I'm the son of Jupiter. Child of Rome, consul to demigods, praetor of the First Legion. I slew the Trojan sea monster. I toppled the black throne of Kronos, and destroyed the Titan Krios with my own hands. And now I’m going to destroy you, Porphyrion, and feed you to your own wolves.” Keren abis. Sisi Romawinya kerasa banget. Sisi ksatria dan arogan kalo aku boleh komentar (^_^).
Lalu, nama-nama Romawi para dewa. Mercury itu Hermes? Aku baru tahu. Lalu Uranus itu ternyata Ouranos? Sang Langit. Ayah Kronos, para Titan dan Cyclops. Sungguh deh, para ahli astronomi ini memberi nama planet harus mewakili arti dari nama dong. Yang lain sudah tepat, tetapi yang ini jadi masalah. Lalu, Hades itu Pluto? Yang namanya diberikan untuk planet terkecil yang sudah dikeluarkan dari kategori planet? Hebat. (Lumayan buat humor)
Aku mati penasaran nunggu buku kedua seri ini, The Son of Neptune. Aku kehilangan Percy dan Poseidon, dewa terfavoritku setelah Apollo. Berani taruhan, ini pasti cerita tentang Percy yang terdampar di Roman Camp, sebagai ganti Jason. Di buku kedua kita akan mendapat banyak info baru, gambaran Roman Camp dan kehidupannya, juga tentang Sang Serigala, Lupa. Gawat, Percy 'kan orangnya santai, padahal Roman Camp terkenal karena kedisiplinan dan tuntutan. Seperti kata Jason "You prove your worth quickly, or you don’t survive". Belum lagi masalah cinlok yang mungkin ia hadapi karena 'kan ia sedang lupa sama Annabeth. Masih tanggal 11 Oktober 2011? Hebat.