Minggu, 26 Juni 2016

The Heroes of Olympus: The Lost Hero


Child of lightningbeware the earth
The giant's revenge the seven shall birth
The forge and the dove shall break the cage
And death unless through Hera's rage

Kalimat ramalan? child of lightning? Hera's rage? Apa buku ini ada hubungannya dengan seri Percy Jackson yang sudah tamat? Yup. betul. The Lost Hero adalah buku pertama dari seri Heroes of Olympus karya Rick Riordan, yang merupakan sekuel dari serial Percy Jackson. Dan, kali ini kita tidak akan hanya berurusan dengan mitologi Yunani, tetapi juga mitologi Romawi, yang keduanya berhubungan erat.

Jika kalian sudah membaca seri terakhir Percy Jackson, The Last Olympian, kalian pasti mengetahui tentang Ramalan Besar kedua Sang Oracle. Nah, Ramalan itu akhirnya dimulai. Dan kisah di buku ini adalah awalnya. Bersetting waktu dua musim setelah Perang Titan Kedua dan jatuhnya Kronos, kita akan berkenalan dengan karakter-karakter baru yang merupakan awal dari kalimat pertama Ramalan Besar, Tujuh blasteran akan menjawab panggilan. 

Kisah dimulai dengan bangunnya seorang cowok bernama Jason di bus wisata sekolah, dengan seorang cewek bernama Piper yang mengatakan bahwa ia adalah pacar Jason, dan seorang cowok bernama Leo yang menyatakan sebagai sahabat Jason. Sekilas nggak kelihatan aneh. Masalahnya, Jason tidak mengenal mereka. Ia bahkan tidak tahu siapa dirinya sendiri dan mengapa ia bisa sampai di situ. Semua orang seakan mengenalnya, kecuali pimpinan rombongan, Pelatih Hedge, yang melihat Jason seperti melihat hantu.

Sesampainya di Grand Canyon, Pelatih Hedge menyatakan bahwa Jason tidak gila. Ia belum pernah melihat Jason sampai hari ini, muncul tiba-tiba di dalam bus. Kabut yang amat kuat melingkupi Jason, mempengaruhi ingatan dan membuat orang merasa mengenalnya. Ia yakin bahwa Jason adalah blasteran. Tetapi, sebelum berbicara lebih jauh, mereka diserang oleh roh badai. Ternyata, Piper dan Leo adalah blasteran dan Pelatih Hedge adalah satyr yang dikirim untuk menjaga mereka.

Jason mengambil sebuah koin emas dari sakunya, dan melemparnya ke udara seakan ia sudah berkali-kali melakukannya. Koin itu berubah menjadi pedang emas saat ditangkap, dan dengannya Jason melawan roh badai. Sayangnya, roh badai terakhir berhasil melarikan diri dengan membawa Pelatih Hedge yang mencoba menyelamatkan Leo. Beberapa saat setelah roh badai itu pergi, sebuah pegasus yang menarik kereta tempur turun dari langit. Sepasang anak menaikinya. Jason menceritakan semuanya kepada mereka. Anehnya, ia merasa seakan tahu dan pernah bertemu dengan monster-monster seperti itu. Jason menyebut roh badai itu venti, tetapi cewek itu membantahnya. Ventiadalah istilah Romawi, anemoi thuelai adalah istilah Yunani-nya, menurut cewek itu.


Coba tebak, ternyata, cewek itu adalah Annabeth, dan cowok yang menyertainya bernama Butch, putra Iris. Mereka tim yang dikirim untuk membawa Piper dan Leo ke perkemahan blasteran. Tetapi, Annabeth kelihatan  kecewa dan kesal pada Jason. Butch mengatakan agar mereka tak usah mempedulikan itu. Annabeth mendapat mimpi dari Hera bahwa jika ia pergi ke Grand Canyon dan bertemu dengan anak yang kehilangan satu sepatu (Jason, ternyata), ia akan mendapat petunjuk untuk menemukan pacarnya yang hilang. Pacarnya? Yup. Percy Jackson. Ia sudah menghilang misterius dari perkemahan blasteran selama tiga hari.

Annabeth dan Butch membawa mereka bertiga ke perkemahan blasteran. Sesampainya di sana, Leo langsung mendapat klaim dari Hephaestus (Vulkan, menurut Jason). Ia dibawa ke kabin 9, kabin Hephaestus, dan kemudian mengetahui tentang apa yang disebut kutukan Kabin Sembilan yang dimulai sejak akhir Perang Titan Kedua, yang diduga disebabkan kematian Beckendorf. 

Jason dibawa untuk bertemu Chiron. Jason merasa tak nyaman, seakan ia berada di daerah musuh. Hal pertama yang dikatakan Chiron saat melihat Jason: kau seharusnya sudah mati. Chiron tidak melanjutkan. Ia mengajak Jason berbicara dan berkata bahwa kedatangan Jason dapat membawa bencana. Tetapi ia tidak dapat bercerita lebih lanjut karena ia sudah bersumpah demi sungai Styx bahwa ia tak akan berkata apa-apa tentang ini.

Di tengah percakapan itu, Jason mendapat penglihatan dari wanita yang menyebut dirinya sebagai pelindung Jason. Wanita itu meminta untuk diselamatkan dari kurungannya. Annabeth dan Rachel datang, membawa Piper yang mendapat mimpi yang kurang-lebih sama. Rachel mengatakan bahwa wanita itu adalah Hera. Jason setuju. Hera muncul dalam penglihatan Jason sebagai Juno, sisi Romawinya. Hera membawa berita tentang bahaya besar yang mengancam. Ini membuat situasi semakin tegang. Sejak sebulan lalu Zeus memberi perintah untuk menutup Gunung Olympus, tak ada yang keluar-masuk. Tertangkapnya Hera pasti membuat masalah. Ditambah lagi, bahaya besar itu. Ancaman yang, menurut Chiron, lebih mengerikan dari ancaman Titan (oh tidak, membayangkannya saja nggak bisa (>_<))

Malam di api unggun perkemahan. Semuanya berkumpul, membicarakan tentang tertangkapnya Hera. Semua sepakat bahwa semua misi dibutuhkan. Ini adalah awal dari Ramalan Besar. Di sini Jason membuat kejutan. Ia tahu detail Ramalan Besar sebelum mendengarnya, bahkan menyebutkannya dalam bahasa latin (ia yakin bahwa entah bagaimana ia mengetahuinya). Chiron mengatakan bahwa misi ini adalah misi Jason. Jason sudah diklaim, bertahun-tahun yang lalu. Jason tahu apa yang harus ia lakukan, walaupun ia tidak tahu bagaimana ia tahu. Ia memanggil sambaran petir dari langit, mengagetkan semua orang, dan membuktikan diri sebagai putra Zeus (Jupiter, sebut Jason).

Ramalan Rachel (yang sudah kukutip di atas) menyatakan bahwa dua partner Jason adalah anak Hephaestus dan anak Aphrodite. Leo mengajukan diri. Drew, konselor kabin Aphrodite yang arogan, mengajukan diri. Piper menolaknya. Saat itu, ia diklaim oleh Aphrodite. Piper memiliki kemampuan charmspeak, yakni membujuk orang untuk melakukan apa yang ia inginkan (Drew juga punya, sebenarnya).

Mereka bertiga memulai misi menyelamatkan Hera dengan mengikuti jejak angin. Jason dengan beban karena ingatannya yang hilang, Piper dengan rahasia tentang nasib ayahnya, dan Leo dengan rahasia tentang kemampuannya sebagai pengguna-api dan hubungannya dengan kematian ibunya. Ternyata, misi ini adalah awal dari kebangkitan makhluk yang amat ditakuti para dewa. Ia yang tak dapat dikalahkan, hanya dapat dibuat tidur. Bahaya di Ramalan Besar sudah di depan mata, ketika monster tak lagi kembali ke Tartarus dan roh orang mati tidak lagi tunduk pada Hades. Misi ini juga membuka rahasia yang sudah dijaga para dewa bertahun-tahun, tentang para blasteran dan sisi Yunani dan sisi Romawi para dewa. Rahasia ini dikorbankan Hera dengan taruhan yang ia buat. Taruhan yang mungkin akan mengatasi ancaman ini, atau justru menciptakan perang saudara di antara para blasteran.

Susah banget ngeringkasnya. AH! Kalau fans itu inginnya menulis panjang banget yah. Jadi, langsung aja. Sumpah, buku ini asyik buat dibaca. Riordan membuat resiko saat menulis kisah ini dari tiga sudut pandang. Tetapi, lumayan oke. Kita jadi mengenal tiap tokoh secara lebih dalam. Asyik banget saat membaca obrolan antara Leo dan Hephaestus, serta Piper dan Aphrodite. Ditambah lagi, apa cuma perasaanku atau memang mitologi di buku ini makin padat? Aku paling suka mendengar kisah lahirnya Aphrodite, dari serpihan Ouranos yang terjatuh ke laut setelah ia dipotong-potong oleh Kronos, menunjukkan betapa pentingnya cinta bagi dunia (Yay!)

Kekurangannya.... mungkin lebih cenderung pendapatku sebagai fans. Hm, humornya agak kurang yah (aku suka banget humor Percy). Terus, rasanya Riordan baru berencana membuat seri ini ketika ia menulis The Last Olympian. Ada banyak plot-hole. Contohnya, Ramalan Besar Pertama. Karena Jason adalah putra Jupiter (hm, aku pakai istilah yang tepat) seharusnya ia termasuk subjek ramalan. Tetapi, para dewa seakan tidak peduli (cek The Titan's Curse). Lalu, secara teknis Aphrodite adalah anak Ouranos, yang menyebabkan ia dapat disebut dewi Olimpia tertua. Ingat bait pertama Ramalan Besar Pertama, Anak blasteran dewa tertua. Nah, lo! (kecuali kita membedakan kata dewa dan dewi, hm)

Yang paling buat stres, kenapa seting waktu antara dua seri ini pendek banget. Chiron, Hera, dan kisahnya membuat seakan Perang Titan Kedua jauh tidak berbahaya dibandingkan ancaman ini. Ramalan Besar Pertama butuh 70 tahun untuk terlaksana, menyebabkan kematian Maria di Angelo, terasingnya Nico dan Bianca, dikutuknya Oracle oleh Hades, dan kegilaan May Castellan. Memang, ini masih buku pertama dari seri, tetapi aku PROTES. Hello, jadi pengorbanan Luke hanya seberguna ini saja? Lalu Porphyrion mengklaim dia lebih kuat dari Kronos? melihat faktanya itu membuatku mual saja. Ditambah lagi, Zeus menyegel Olympus dan melarang komunikasi antara para dewa dan anak mereka? Lalu, Poseidon dan Hades mengikuti dengan patuh? Nggak bakalan. (tentang tanggapan Poseidon mungkin kita ketahui di buku selanjutnya).

Hei, tetapi aku tetap suka banget buku ini. Jason paling keren waktu tampil di depan Porphyrion dan berteriak "I'm the son of Jupiter. Child of Rome, consul to demigods, praetor of the First Legion. I slew the Trojan sea monster. I toppled the black throne of Kronos, and destroyed the Titan Krios with my own hands. And now I’m going to destroy you, Porphyrion, and feed you to your own wolves.” Keren abis. Sisi Romawinya kerasa banget. Sisi ksatria dan arogan kalo aku boleh komentar (^_^).

Lalu, nama-nama Romawi para dewa. Mercury itu Hermes? Aku baru tahu. Lalu Uranus itu ternyata Ouranos? Sang Langit. Ayah Kronos, para Titan dan Cyclops. Sungguh deh, para ahli astronomi ini memberi nama planet harus mewakili arti dari nama dong. Yang lain sudah tepat, tetapi yang ini jadi masalah. Lalu, Hades itu Pluto? Yang namanya diberikan untuk planet terkecil yang sudah dikeluarkan dari kategori planet? Hebat. (Lumayan buat humor)

Aku mati penasaran nunggu buku kedua seri ini, The Son of Neptune. Aku kehilangan Percy dan Poseidon, dewa terfavoritku setelah Apollo. Berani taruhan, ini pasti cerita tentang Percy yang terdampar di Roman Camp, sebagai ganti Jason. Di buku kedua kita akan mendapat banyak info baru, gambaran Roman Camp dan kehidupannya, juga tentang Sang Serigala, Lupa. Gawat, Percy 'kan orangnya santai, padahal Roman Camp terkenal karena kedisiplinan dan tuntutan. Seperti kata Jason "You prove your worth quickly, or you don’t survive". Belum lagi masalah cinlok yang mungkin ia hadapi karena 'kan ia sedang lupa sama Annabeth. Masih tanggal 11 Oktober 2011? Hebat.

Korps Kudus

ini adalah beberapa foto dari taruna taruni STTD yang dari Kudus. dari tingkat 1 sampai tingkat 3
tahun ini ada 2 yang akan di wisuda oktober nanti. kak Eko sama kak Reza. saat ini mereka sedang magang
semoga lancar dan sukses  ya kaks :3





TON 8












Sunan Kudus

Sunan Kudus dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Beliau adalah putra dari pasangan Raden Usman Hajji yang dikenal dengan sebutan Sunan Ngudung,yang merupakan seorang panglima perang Kesultanan Demak Bintoro dan Syarifah adik dari Sunan Bonang. Diceritakan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Ngudung adalah daerah Jipang Panolan atau sekitar utara kota Blora sekarang
Sunan Kudus pernah menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak,dan dalam masa pemerintahan Sunan Prawoto dia menjadi penasihat bagi Arya Penangsang. Selain sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak,Sunan Kudus juga menjabat sebagai hakim pengadilan bagi Kesultanan Demak. Beliau lahir sekitar tahun 1500-an,meninggal tahun 1550 dan dimakamkan di Kudus
Cara da’wah Sunan Kudus
Dalam beberapa riwayat diceritakan Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah bagian selatan seperti Sragen,Simo (boyolali) hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga:sangat toleran pada budaya setempat. Namun versi cerita ini ada yang membantah,karena Sunan Kalijaga merupakan sunan termuda dari 9 wali. Sunan Kalijaga adalah murid Sunan Ampel. Sedangkan Sunan Kudus belum pernah diberitakan mempunyai guru di tanah jawa,apalagi berguru kepada Sunan Kalijaga.
Mengenai perjuangan Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam tidak berbeda dengan para wali lainnya,yaitu senantiasa dipakai jalan kebijaksanaan,dengan siasat dan taktik yang demikian itu,Masyarakat sekitar dapat diajak memeluk Agama Islam. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Menara Kudus. Bentuk menara,gerbang dan pancuran / padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.
Suatu waktu,ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu,ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi,menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Untuk menghormati masyarakat penganut agama Hindu,Sunan Kudus meminta kepada masyarakat untuk tidak memotong hewan sapi dan mengganti kurban sapi dengan memotong kurban kerbau,dalam perayaan Idul Adha. Sampai saat ini masyarakat Kudus masih memegang amanat ini sehingga seni kuliner di kota Kudus banyak menggunakan daging kerbau sebagai pengganti daging sapi.
Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri,sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya. menurut riwayat beliau juga termasuk salah seorang pujangga yang berinisiatif mengarang cerita-cerita pendek yang berisi filsafat serta berjiwa agama. diantara buah ciptaannya yang terkenal,ialah Gending Maskumambang dan Mijil.
peninggalan beliau adalah Masjid Raya di kota Kudus,yaitu Masjid Al-Aqsa Kudus atau yang dikenal dengan Masjid Menara Kudus,yang menggabungkan arsitektur Islam dan Hindu. Masjid tersebut didirikan tahun 1530 dan masih bertahan hingga saat ini. Mengenai asal usul nama Kudus menurut legenda yang hidup dikalangan masyarakat setempat ialah,dahulu kala Ja’far Shoddiq Muda (Sunan Kudus) melaksanakan ibadah haji sambil menuntut ilmu di Tanah Arab dari Mekkah sampai Yerusalem / Palestina,kemudian beliau pun sempat menetap pula di sana. Disebutkan bahwa Sunan Kudus saat itu berjasa bagi kota Al Quds,Palestina karena menyembuhkan wabah penyakit di daerah tersebut lalu atas jasanya diberikan hadiah Ijazah /Prasasti yang tertulis pada batu yang ditulis dengan huruf arab kuno,dan sekarang masih utuh terdapat di atas Mihrab Masjid Menara Kudus. Kisah yang lain,bahwa setelah beliau selesai melakukan pengembaraan ilmiah,beliau begitu terkesan dengan kota Al-Quds itu,dan berniat untuk membuka kota di Jawa yang bernama Kudus juga

Asal - Usul Kota Kudus

Sejarah Kota Kudus tidak terlepas dari Sunan Kudus. Karena keahlian dan ilmunya, maka Sunan Kudus diberi tugas memimpin para Jamaah Haji, sehingga beliau mendapat gelar “Amir Haji” yang artinya orang yang menguasai urusan para Jama’ah Haji. Beliau pernah menetap di Baitul Maqdis untuk belajar agama Islam. Ketika itu disana sedang berjangkit wabah penyakit, sehingga banyak orang yang mati. Berkat usaha Ja’far Shoddiq, wabah tersebut dapat diberantas.

Atas jasa-jasanya, maka Amir di Palestina memberikan hadiah berupa Ijazah Wilayah, yaitu pemberian wewenang menguasai suatu daerah di Palestina. Pemberian wewenang tersebut tertulis pada batu yang ditulis dengan huruf arab kuno, dan sekarang masih utuh terdapat di atas Mihrab Masjid Menara Kudus (lihat gambar).

Peran Sunan Kudus
Sunan Kudus memohon kepada Amir Palestina yang sekaligus sebagai gurunya untuk memindahkan wewenang wilayah tersebut ke pulau Jawa. Permohonan tersebut dapat disetujui dan Ja’far Shoddiq pulang ke Jawa. Setelah pulang, Ja’far Shoddiq mendirikan Masjid di daerah Kudus pada tahun 1956 H atau 1548 M. Semula diberi nama Al Manar atau Masjid Al Aqsho, meniru nama Masjid di Yerussalem yang bernama Masjidil Aqsho. Kota Yerussalem juga disebut Baitul Maqdis atau Al-Quds. Dari kata Al-Quds tersebut kemudian lahir kata Kudus, yang kemudian digunakan untuk nama kota Kudus sekarang. Sebelumnya mungkin bernama Loaram, dan nama ini masih dipakai sebagai nama Desa Loram sampai sekarang. Masjid buatan Sunan Kudus tersebut dikenal dengan nama masjid Menara di Kauman Kulon. Sejak Sunan Kudus bertempat tinggal di daerah itu, jumlah kaum muslimin makin bertambah sehingga daerah disekitar Masjid diberi nama Kauman, yang berarti tempat tinggal kaum muslimin.
  

Cerita Rakyat
Ada cerita rakyat di Kudus tentang 'apa sebab masyarakat Kudus sampai sekarang tidak menyembelih sapi'?. Sebelum kedatangan Islam, daerah Kudus dan sekitarnya merupakan Pusat Agama Hindu. Dahulu Sunan Kudus ketika dahaga pernah ditolong oleh seorang pendeta Hindu dengan diberi air susu sapi. Maka sebagai rasa terima kasih, Sunan Kudus waktu itu melarang menyembelih binatang sapi dimana dalam agama Hindu, sapi merupakan hewan yang dimuliakan.   
Hari Jadi Kota Kudus
Hari Jadi Kota Kudus di tetapkan pada tanggal 23 September 1549 M dan diatur dalam Peraturan Daerah (PERDA) No. 11 tahun 1990 tentang Hari Jadi Kudus yang di terbitkan tanggal 6 Juli 1990 yaitu pada era Bupati Kolonel Soedarsono. Hari jadi Kota Kudus dirayakan dengan parade, upacara, tasyakuran dan beberapa kegiatan di Al Aqsa / Masjid Menara yang dilanjutkan dengan ritual keagamaan seperti doa bersama dan tahlil.  

Sejarah Berdirinya Menara Kudus

Masjid Al Aqsa atau masjid Raya Al Manar yang lebih dikenal masyarakat sebagai masjidMenara Kudus, adalah salah satu masjid dengan karakteristik unik dalam arsitekturnya dan bahkan memiliki ciri khusus yang diluar pakem dalam pembangunan masjid di jazirah Arab. Terdapatnya bangunan menara dilingkungan masjid dengan desain yang unik, membuatnya lebih dikenal masyarakat sebagai masjid Menara Kudus. Sebagaimana masjid – masjid di Jawa yang memiliki desain unik, seperti masjid Demak – lihat tulisan pada wisata religi masjid Agung Demak, begitu pula masjid Menara Kudus, memiliki keunikan baik dari segi desain maupun sejarahnya. 

Masjid Al Aqsa atau masjid Menara Kudus lokasinya berada di Kauman, Kecamatan Kota, sekitar 1,5 km ke arah barat pusat kota ( Simpangtujuh ). Jika kita berkunjung ke Kudus, tiada lengkap kunjungan kita kalau belum mengunjungi masjid Menara Kudus, yang sudah menjadi salah satu landmark kota Kudus. Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota, membuat masjid Menara Kudus ramai dikunjungi orang setiap harinya.
Sejarah berdirinya masjid Menara Kudus, tidak lepas dari peran Sunan Kudus sebagai pendiri dan pemrakarsa. Sebagaimana para wali songo yang lainnya, Sunan Kudus memiliki cara yang amat bijaksana dalam dakwahnya. Diantaranya, beliau mampu melakukan adaptasi dan pribumisasi ajaran Islam ditengah masyarakat yang telah memiliki budaya mapan dengan mayoritas beragama Hindu dan Budha. Cara inilah yang diakui oleh banyak kalangan tokoh agama dan budayawan sebagai salah satu kunci sukes dakwah Sunan Kudus  dan  wali songo dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Pencampuran budaya Hindu dan Budha dalam dakwah yang dilakukan Sunan Kudus, salah satunya dapat kita lihat pada masjid Menara Kudus ini. Bangunan menara, sebagai salah satu elemen yang menonjol, mengadopsi model bangunan ibadah umat Hindu dan Budha. Bangunan menara, tersusun dari batu bata dengan bagian kepala menara berbentuk atap tumpang atau tajuk dari kayu jati dengan empat saka guru. Dibagian atas menara, diletakkan bedug dan kentongan sebagai pertanda waktu dan even tertentu. Nah, di Kudus dikenal tradisi “dandangan”, sebuah tradisi menandai diawalinya puasa Ramadhan dan pada saat itulah bedug dan kentongan itu dibunyikan. ( jadi ingat, waktu kecil suka diajak teman-teman pergi ke menara, hanya untuk mendengarkan bunyi bedug dan menikmati ramainya pesta rakyat pada acara dandangan ).
Tidak hanya sampai disitu, dilingkungan masjid Menara Kudus, terdapat gapura yang mirip dengan bangunan candi, yang tersusun dari batu bata tanpa semen, yang merupakan ciri khas candi di Jawa Timur. Ada juga tempat wudlu yang berupa pancuran yang berjumlah delapan dengan arca yang diletakkan diatasnya ( sekarang masih nggak ya .. ? ), konon mengadaptasi dari keyakinan Budha, “Delapan jalan kebenaran” atau “Asta Sanghika Marga”. 
Tidak hanya menara, bangunan-bangunan di sekeliling masjid juga banyak yang mirip dengan bangunan candi. Gapura di depan masjid yang tersusun dari batu bata tanpa semen tidak lain merupakan ciri khas candi di Jawa Timur. Ada juga pancuran untuk wudhu yang berjumlah delapan. Di atas pancuran itu diletakkan arca. Jumlah delapan pancuran, konon mengadaptasi keyakinan Buddha, yakni ‘Delapan Jalan Kebenaran’ atau Asta Sanghika Marga.
Menurut sejarah dan tanda – tanda yang terdapat di masjid Menara Kudus, ada keyakinan bahwa masjid ini didirikan pada tahun 956 H atau 1549 M. Hal ini dapat diketahui dari enkripsi ( sandi ) pada batu yang lebarnya 30 cm dan panjang 46 cm yang terletak pada mihrab masjid yang ditulis dalam bahsa Arab.
sampai disini aja lah ceritane biar agak -agak penasara…hehe….makane jika melintas kota KUDUS mampir saja ke masjid menara ini…sekedar melihat bentuknya atau sekalian berziarah.. :)

Tempat Wisata di Bogor

Untuk menambah khasanah Anda mengenai tempat-tempat menarik di Bogor yang patut dikunjungi, berikut ini adalah ringkasan tempat wisata di Bogor paling populer di kalangan penikmat perjalanan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Tempat Menarik di Kota Bogor

1. Kebun Raya Bogor & Istana Bogor

Jika Anda penyuka pemandangan hijau dan udara menyegarkan, maka Kebun Raya Bogor patut direkomendasikan. Kebun ini bukanlah destinasi rekreasi semata, melainkan juga pusat pendidikan dan lokasi observasi tanaman. Terdapat lebih dari 15.000 jenis pohon dan tumbuhan di sana.
Tempat wisata di Bogor yang satu ini telah dikembangkan sejak zaman Kerajaan Sunda Kelapa dahulu kala, dianggap pula sebagai Kebun Botani paling tua di Asia.
Menikmati udara sejuk dan ketenangan di Kebun Raya Bogor
Menikmati udara sejuk dan ketenangan di Kebun Raya Bogor via eibidiei.wordpress.com
Jika Anda menelusuri hingga ke area belakang kebun, terdapat sebuah danau yang indah, lokasinya cukup dekat dengan halaman belakang Istana Bogor. Selain itu, ada sebuah jembatan gantung yang mampu menghadirkan latar fotografi yang unik.
Bersantap di Cafe Dedaunan dalam lokasi kebun raya
Bersantap di Cafe De daunan dalam lokasi kebun raya via dinihartutiputri.wordpress.com
Anda juga dapat menikmati hidangan kuliner di sana, tepatnya di Cafe De daunan. Jika suka, Anda dapat mengenal dan menggali lebih banyak pengetahuan tentang kehidupan flora saat masuk ke Museum Zoologi yang ada di kawasan Kebun Raya Bogor.
Pemandangan depan Istana Bogor yang sungguh asri dan menawan
Pemandangan depan Istana Bogor yang sungguh asri dan menawan via kompasiana.com
Sebagai bagian integral dari Kebun Raya, Istana Bogor adalah bagian yang tak terpisahkan daripadanya. Istana ini pada awalnya bernama Istana Buitenzorg. Ada banyak benda seni yang tersimpan di dalamnya, mulai dari lukisan, patung, keramik, dan lainnya. Tidak kurang terdapat 448 buah lukisan dan 216 buah patung yang dimiliki Istana Bogor ini.

2. Museum Etnobotani

Museum yang diresmikan sejak tahun 1982 oleh Menristek BJ Habibie pada masa itu memiliki koleksi sekitar 1700 benda dengan penomorannya masing-masing dan dipamerkan dalam ruang kaca. Benda-benda ini merupakan sampel yang digunakan para peneliti di berbagai daerah tatkala meneliti hubungan antara suku-suku asli suatu daerah di Nusantara dengan tumbuhan yang ada di sekitarnya.
Beberapa koleksi yang ada di Museum Etnobotani Bogor
Beberapa koleksi yang ada di Museum Etnobotani Bogor via rucitradeasy.blogspot.com
Di Museum Etnobotani, Anda akan memperoleh banyak pengetahuan tentang aneka pemanfaatan tumbuhan oleh berbagai suku bangsa yang ada Indonesia. Salah satunya, pakaian suku pedalaman di Indonesia yang bahannya terbuat dari tumbuhan. Objek wisata Bogor yang satu ini sangat bermanfaat bagi para pelajar dan kalangan luas yang ingin menggali pengetahuan tentang Etnobotani.

3. Museum Pembela Tanah Air

Kota Bogor tidak hanya kaya akan tempat kulinernya, tetapi juga memiliki catatan sejarah dalam perjuangan Indonesia merdeka. Di masa penjajahan, Jepang pernah mengeluarkan sebuah dekrit untuk membentuk Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) dengan maksud untuk membantu Jepang dalam menghadapi serangan Sekutu.
Tetapi, korps tentara inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal ketentaraan Indonesia dalam meraih kemerdekaan Indonesia dan mempertahankannya.
Museum Pembela Tanah Air (PETA) di Kota Bogor
Museum Pembela Tanah Air (PETA) di Kota Bogor via pecintawisata.wordpress.com
Anda akan mendapati banyak kisah perjuangan PETA menuju Indonesia merdeka tatkala berkeliling dalam museum Pembela Tanah Air ini. Ini penting untuk menumbuhkembangkan rasa nasionalisme yang kuat di tengah gempuran arus zaman yang telah melunturkan rasa kebangsaan banyak generasi muda Indonesia di masa kini.

4. Situ Gede

Situ Gede adalah tempat wisata harian di Bogor. Dikatakan demikian karena banyak masyarakat Bogor yang datang ke Situ Gede untuk memancing, berperahu, atau sekedar berjalan-jalan di areal hutan Situ Gede dan bersantai di sana.
Rekreasi murah dan menyenangkan di Situ Gede Bogor
Rekreasi murah dan menyenangkan di Situ Gede Bogor via multiwisata.com
Selain itu, kawasan Situ Gede ini juga sering dijadikan sebagai salah satu lokasi pembuatan film atau sinetron yang pernah ditayangkan di televisi. Lokasi salah satu tempat wisata di Bogor ini berada persis di tepi Hutan Dramaga, sebuah hutan penelitian milik Departemen Kehutanan RI.

5. Warso Farm

Inilah objek wisata di Bogor bagi Anda yang menyukai buah durian. Warso Farm adalah sebuah perkebunan seluas 8,5 Ha dan merupakan pelopor dalam agrowisata durian di Indonesia. Terdapat sekitar 900 pohon durian di sana dengan varietas mencapai 19 jenis durian.
Menikmati durian dan agrowisatanya di Warso Farm Bogor
Menikmati durian dan agrowisatanya di Warso Farm Bogor via harjo.wordpress.com
Tentu saja Anda tidak diperkenankan memetik buah durian dari pohonnya. Selain berkeliling dan memperoleh pengetahuan tentang durian, Anda dapat memesan dan menyantap hidangan buah durian pada tempat yang telah dipersiapkan, baik dalam bentuk jus durian atau memakannya langsung. Jika ingin membawa pulang durian sebagai oleh-oleh, Anda dapat memintanya pada pengelola di sana.

6. Kampung Budaya Sindangbarang

Diyakini, tempat wisata di Bogor yang satu ini telah eksis berdiri sejak abad ke-12. Berdasarkan Babat Pajajaran dan tertulis pula dalam pantun Bogor, Sindang Barang adalah keraton tempat tinggal salah satu isteri dari prabu Siliwangi. Inilah pilihan destinasi wisata budaya di Bogor bagi Anda yang ingin mengetahui kearifan lokal dari akar tradisi leluhur yang ada di sana.
Pertunjukan kesenian khas Sunda di Kampung Budaya Sindangbarang
Pertunjukan kesenian khas Sunda di Kampung Budaya Sindangbarang viagpswisataindonesia.blogspot.com
Anda dapat menyaksikan bangunan rumah penghuni kampung yang sungguh seperti apa yang diriwayatkan pantun Bogor mengenai Sindang Barang di masa lampau. Ada pula panggung pementasan yang menyuguhkan kesenian asli Sunda Jawa Barat, seperti calung, tari-tarian tradisional, serta angklung gubrag. Di sini, Anda dapat menjumpai citra kasepuhan Sunda di masa lampau.