Kudus. Ada apa ya di
Kudus? Kudus merupakan sebuah kabupaten di Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Kota
Kudus yang terletak di jalur pantai timur laut Jawa Tengah antara Semarang dan
Surabaya. Kudus lebih dikenal
sebagai kota penghasil rokok kretek terbesar di Jawa Tengah dan juga kota
Santri. Tapi tak hanya itu saja. Kudus pun memiliki aneka kuliner yang nikmat
menggoyang lidah. Kalau Klikers sedang main ke Kudus, jangan lupa untuk
mencicipi 10 kuliner khas Kudus ini:
1. Soto Kudus
Soto Kudus dari daging kerbau
Siapa yang belum kenal kuliner khas Kudus yang satu ini? Soto
Kudus adalah salah satu kuliner khas Kudus yang sudah terkenal senusantara. Ada
dua jenis soto kudus, yaitu
soto ayam dan soto kerbau. Pada awalnya soto kudus dibuat dengan menggunakan
daging kerbau karena pada jaman dahulu Sunan Kudus melarang sapi disembelih
demi menghormati pemeluk agama Hindu yang saat itu mendominasi masyarakat
Kudus. Untuk isian selain daging, soto kudus lebih simple dibanding soto
nusantara lainnya. Isian soto kudus antara lain adalah irisan kol, tauge, seledri,
dan taburan bawang goreng. Soto kudus ini memiliki citarasa manis gurih yang
khas.
2. Garang Asem
Garang Asem
Tahu apa itu garang
asem? Garang asem adalah sejenis lauk yang dibungkus dengan daun pisang lalu
dimasak dengan cara dikukus (digarang). Ada garang asem yang terbuat dari ayam
yang disuwir kecil-kecil dan ada juga yang dibuat dari jeroan ayam, ikan, dan
tahu. Garang asem ini memiliki citarasa asam pedas karena menggunakan irisan
tomat hijau dan potongan cabe. Selain di kota Kudus, garang asem juga dapat
ditemui di kota-kota lain di Jawa, seperti di Demak, Pati, Pekalongan, dan
Solo. Namun penyajiannya di setiap kota berbeda-beda.
3. Lentog Tanjung
Lentog Tanjung
Lentog tanjung atau
dikenal juga dengan nama lentog kudus adalah salah satu kuliner khas Kudus yang
sering disantap sebagai menu sarapan. Lentog tanjung ini berasal dari sebuah
desa di Kudus, yaitu Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati. Lentog sendiri
artinya adalah lontong. Tiga bahan utama dalam Lentog tanjung ini adalah lontong
yang dipotong kecil-kecil, sayur gori (nangka muda), dan lodeh tahu. Lentog ini
disajikan dengan kani, yaitu santan kental yang gurih dan sambal cair.
Pelengkapnya antara lain adalah sate telur puyuh, bakwan, dan kerupuk. Lentog
yang disajikan dalam piring kecil dengan alas daun pisang ini biasanya hanya
dijual pada pagi hari sampai siang.
4. Nasi Pindang
nasi pindang
Kuliner khas Kudus
yang satu ini berasal dari Desa Colo. Nasi pindang adalah kuliner berupa nasi
dan olahan daging kerbau yang disajikan dengan kuah pindang dan daun melinjo.
Kuah pindang kerbau ini berwarna kecoklatan karena dicampur dengan kluwak. Nasi
pindang ini memiliki citarasa kuah yang gurih manis. Nasi pindang ini biasa
disajikan di atas pincuk atau piring beralas daun pisang. Sepintas, nasi
pindang ini memang agak mirip dengan rawon.
5. Opor Bakar Sunggingan
Opor Bakar Sunggingan
Opor bakar sunggingan
adalah kuliner khas Kudus yang berasal dari Desa Sunggingan. Opor bakar
sunggingan ini pertama kali tercipta di sekitar tahun 1960-an. Ayam kampung
dimasak utuh dengan bumbu-bumbu yang dihaluskan dimasukkan ke dalam rongga
perut ayam. Saat dimasak, bumbu-bumbunya meresap hingga ke dalam serat-serat
daging ayam, menjadikan rasanya semakin gurih. Setelah matang, ayam lalu
dibakar di atas bara api. Daging ayam bakar ini lalu dicincang dengan
menggunakan gunting. Sementara itu, sisa rebusan ditambahkan santan kental dan
dimasak kembali hingga sebagian besar airnya menguap. Kuah opor santan kental
ini lalu disiramkan ke potongan daging ayam bakar. Opor bakar sunggingan ini
dinikmati juga bersama sambal goreng tahu.
6. Ayam Gongso
Ayam Gongso
Dalam bahasan jawa,
gongso artinya adalah tumisan. Ayam gongso ini merupakan tumisan ayam dengan
bumbu kecap. Citarasanya tentu saja manis, gurih, dan pedas. Penganan sederhana
dengan rasa istimewa ini terasa lebih mantap lagi saat disantap bersama nasi
goreng.
7. Sate Kerbau
sate kerbau
Kuliner khas Kudus
yang satu ini merupakan kuliner favorit masyarakat Kudus. Jangan buru-buru
berpikir bahwa sate kerbau ini pasti liat dagingnya. Dalam pengolahan sate
kerbau, daging kerbau dicincang terlebih dahulu, lalu dimemarkan dengan cara
dipukul-pukul, lalu dibumbui dan dimasak. Setelah didiamkan selama beberapa jam
baru ditusuk dan dibakar. Pembakarannya tidak terlalu lama sehingga daging
tidak menjadi keras. Sate kerbau ini disantap dengan bumbu yang terbuat dari
campuran kacang tanah, serundeng, bawang merah, bawang putih, dan kentang yang
dihaluskan.
8. Pecel Pakis Colo
Pecel Pakis Colo
Pecel pakis colo
adalah kuliner khas Kudus yang berasal dari Desa Colo. Pecel ini menggunakan
bahan utama sayuran daun pakis dan bahan pelengkap seperti tauge dan kacang
panjang. Tumbuhan pakis memang banyak tumbuh di lereng-lereng Gunung Muria.
Konon, pecel pakis di Colo bermula ketika seorang warga Colo menjadi juru masak
di Keraton Solo. Keluarga Keraton sangat menggemari pecel pakis sehingga juru
masak ini pun harus pandai memasaknya. Setelah tidak menjadi juru masak
keraton, ia kembali menetap di kampung halamannya. Anak sang juru masak inilah
yang lalu membuka warung pecel pakis di wilayah wisata Colo.
9. Kopi Jetak
Kopi Jetak
Sudah pernah mendengar
nama kopi jetak? Kopi jetak adalah minuman khas Kudus. Kopi ini dibuat di Desa
Jetak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Perbedaan kopi jetak dengan kopi
lainnya adalah bisi kopi digoreng sampai berwarna hitam. Dalam proses
penggorengannya pun, biji kopi ditambahkan dengan air kopi sehingga kopi
memiliki daya tahan lebih lama. Dalam proses pengolahan, biji kopi jetak tidak
dicampur dengan biji jagung sehingga kualitas bubuk kopinya terjaga.Kopi Jetak
ini memiliki aroma dan rasa yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar